Oscar Kredit Ekspres Tak Ubahnya Pegadaian

Kantor Oscar Kredit Ekspres

"Bisa Terima Jaminan BPKB Tanpa Sepengetahuan Pemilik" 

SURABAYA, KRIMINAL PLUS – Selain PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, yang menerima penggadaian BPKB dengan modus pembiayaan, juga PT. Oscar Kredit Ekspres yang beralamat di Jl. Barata Jaya XIX No.43B Surabaya. 

Kedua perusahaan pembiayaan ini diduga menerima jaminan BPKB mobil tanpa prosedur yanga sah. Anehnya, PT Oscar Kredit Ekspres mau menerima jaminan BPKB yang bukan langsung dari pemiliknya. Namun, hanya melalui seorang karyawan bernama Sri Wahyuni warga Manyar Sambongan No. 75 F Surabaya, dalam pengajuan pinjaman uang tersebut. 

Padahal, diketahui bahwa Sri Wahyuni bukan pemilik kendaraan maupun atas nama kepemilikan dalam BPKB yang dijaminkannya.BPKB kendaraan jenis Escudo tahun 2003 dengan Nopol L1298 NZ yang dijaminkan Sri Wahyuni ke Oscar Kredit Ekspres adalah milik Kasran alias Albert warga Perumahan Pantai Mentari Blok I/10 Kenjeran, Surabaya.

Tindakan Oscar Kredit Ekspres ini dinilai gegabah, karena berani memberikan persetujuan dan pinjaman uang dengan jaminan BPKB mobil tanpa melibatkan pemilik maupun atas nama yang tercantum dalam buku kepemilikan kendaraan Escudo tersebut. “Saya tidak pernah tahu kalau BPKB mobil Escudo milik saya itu di jaminkan ke Oscar Kredit Ekspres, dan nama Oscar itupun saya tahu setelah beberapa orang yang mengaku dari Oscar mendatangi rumah saya mencoba mengambil mobil saya” terang Albert. Masih menurut Albert, awalnya dia tidak tahu kalau BPKB miliknya itu sudah dijaminkan ke Oscar Kredit Ekspres.

Dan menurut dugaannya, kalau semua itu ulah isterinya dan Sri Wahyuni karyawannya dulu. “Saya menduga kalau semua itu ulah isteri saya dengan Sri Wahyuni, tapi harusnya Oscar Kredit Ekspres itu mencari saya sebelum memberikan persetujuan. Karena BPKB itu milik saya juga masih atas nama, dan saya belum pernah menjual mobil itu kepada siapapun” ungkapnya. Dari kejadian ini, jelas adanya perjanjian kontrak Oscar Kredit Ekspres dengan Sri Wahyuni maupun Isteri Albert diduga cacat hukum, karena Sri Wahyuni tidak punya kapasitas dalam kepemilikan mobil dan BPKB yang dijaminkan. Sedangkan isteri Albert dalam status marital (red, harta bersama atau gono-gini) harus melibatkan keduanya.  

Seperti dikatakan Wakil Ketua DPC AAI Kota Surabaya, Haryanto, SH, M.Hum. MM, bahwa dalam perjanjian kontrak dengan jaminan harta bersama (red, rumah tangga) atau dalam status marital, harus sepengetahuan kedua belah pihak (suami isteri). “Perjanjian dianggap tidak sah apabila salah satu pihak (red, suami isteri) tidak mengetahui dalam perjanjian itu” terangnya.

Sedangkan menurut Oscar Kredit Ekspres ketika dikonfirmasi Kriminal Plus dikantornya melalui Anto selaku pejabat Head Collection, mengatakan kalau pihaknya tidak ada hubungan dengan Albert, dan Oscar Kredit Ekspres hanya berhubungan dengan Sri Wahyuni dan saat itu sudah sepengetahuan Albert. “Kami tidak ada urusan dengan Albert, kami hanya berurusan dengan Sri Wahyuni, dan apa yang dilakukan Sri Wahyuni untuk mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB sudah sepengetahuan Albert” terang Anto sambil memberikan alamat Sri Wahyuni. git/ring/john